PESONA RATU BOKO
Situs Ratu Boko pertama kali dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790 , yang menyatakan terdapat reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko. Bukit ini sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan Sewu , yang membentang dari selatan Yogyakarta hingga daerah Tulungagung . Seratus tahun kemudian baru dilakukan penelitian yang dipimpin oleh FDK Bosch, yang dilaporkan dalam Keraton van Ratoe Boko . Dari sinilah disimpulkan bahwa reruntuhan itu merupakan sisa-sisa keraton. [1]